“Narkoba Pembawa Sial”
Ada sebuah
desa, desa tersebut namanya Desa Sejahtera di desa tersebut ada sekelompok
orang yang mengedarkan narkoba kepada anak muda dan sekaligus mereka pemakai
barang tersebut. Mereka sangat meresahkan warga. Suatu ketika pada siang hari ada
seorang pemuda yang ingin memesan barang narkoba berjenis sabu-sabu.
Arfandi : “Selamat
pagi pak?”
Anton : “Iya
selamat pagi”
Arfandi : “Ini
dengan bapak Arfandi?”
Anton
: “Iya bisa dibantu?”
Arfandi
: “Saya mau pesan sabu-sabu pak, apakah bisa?”
Anton
: “Seberapa banyak pak?”
Arfandi
: “Seperti biasa pak”
Anton : “Ia
bisa, asalkan ada uang ada barang.”
Arfandi : “Terima
kasih Pak, saya tunggu abang dijalan sudirman”
Anton
: “Apa Jalan Sukirman?”
Arfandi
: “Di Jalan Sudirman pak!”
Anton
: “Jalan Suciman???”
Arfandi
: “Jalan Sudirman Bapak!!!”
Anton
: “Ooo Jalan Sukijah”
Arfandi
: “Jalan Sudirman bapak!!!!!”
Anton
: “Ooo jalan sudirman, ok. pak saya akan kesana segera”
Arfandi
: “Ok saya tunggu”
Anton
; “Dimana pak Arfandi, tadi di suruh ketemuan di jalan Sudirman”
Arfandi
: “Bapak Anton?”
Anton
: “Bapak Arfandi?”
Arfandi
: “Iya saya bapakArfandi, mana barangnya pak?”
Anton : “Ini
barangnya, Pak”
Arfandi : “Terimakasih,
Pak”
Anton
: “Tunggu dulu Pak uangnya dulu baru barngnya”
Arfandi
: “Nih Pak uangnya, sekarang mana barangnya”
Anton
: “Ini barangnya”
Arfandi
: “Makasih Pak”
Anton
: “Ini namanya sabu-sabu, ini sabu sabu yang memiliki kualitas yang sangat
tinggi”
Arfandi
: “Beneran Pak?”
Anton
: “Iya Pak saya benar kalau tidak percaya Bapak bisa langsung pakai”
Aarfandi
: “Kalau begitu saya langsung pakai”
Anton
: “Silakan Pak pakai saja, saya kebetulan juga ingin memakai”
Arfandi
: “kalau begitu kita pakai sama sama”
Warga
1 : “Eeeh lihat, itu mereka sedang apa ya?”
Warga
2 : “gak tahu, ayo kita lihat lebih dekat”
Warga
1 : “Eeh lihat mereka sedang memakai barang terlarang yaitu narkoba”
Warga
3 : “Apa narkoba? Ayo kita telepon pak RT ”
Warga
1 : “Ayo, biar aku saja yang menelpon!”
Warga
1 : “Selamat Pagi Pak RT.”
Pak
RT : “Selamat Pagi juga, ada apa?”
Warga
1 : “Ada masalah di kampung kita.”
Pak
RT : “Masalah apa?”
Warga
1 : “Tadi kami berjalan di jalan belakang kampung dan melihat orang
mencurigakan rupanya mereka pengedar narkoba.”
Pak
RT : “Ooh begitu ceritanya.”
Warga : “Apakah
kita perlu menangkap mereka, Pak?”
Pak
RT : “Tentu saja kita tangkap!, lokasinya dimana?”
Warga
1 : “Di dekat jalan Sudirman pak”
Pak
RT : “Ok. Sayaakan kesana segera”
Warga
1 : “Saya tunggu pak”
5
menit kemudian
Warga
2 : “Aduh dimana pak RT yak Kok lama sekali?”
Warga
1 : “Itu Pak RT! Akhirnya sampai juga”
Warga
3 : “Wah, siapa itu Pak?”
Pak
RT : “ini teman saya, kebetulan ketemu
di Jalan”
Pejalan
kaki : “Senang bertemu dengan Anda”
Warga
2 : “Ayo kita segera pergi Pak!”
Pak
RT : “Apa kalian tahu dimana lokasinya?”
Warga
1, 2, dan 3 : “Kami tahu!”
Pejalan
Kaki : “Ayo kita segera kesana!”
Pak
RT : “Jadi, disana lokasinya ya?”
Warga
1 : “Ayo, segera kita tangkap mereka!”
Pejalan
Kaki : “Tunggu, jangan tergesa – gesa dulu!”
Warga
3 : “Benar, kita harus menyamar terlebih dahulu supaya tidak ketahuan”
Pak
RT : “Betul, kalau begitu kamu saja yang menyamar jadi pembeli”
Warga
3 : “Kenapa saya Pak? Dia saja”
Warga
2 : “Baiklah, saya saja”
Warga
2 : “Permisi, Pak”
Arfandi
: “Ya, Ada yang bisa saya bantu?”
Warga
2 : “ Saya ingin beli sabu, Pak”
Arfandi
: “Oke, mana uangnya?”
Warga
2 : “ Ini uangnya”
Arfandi
: “Thank You, ini barangnya”
Pak
RT : “Berhenti! Kamu sudah dikepung!’’
Arfandi
: “Ampun, pak, jangan pukul saya”
Pak
RT : “Ayo, beri keterangan darimana kamu dapatkan barang itu?”
Arfandi
: “Dari Bandar saya, Anton namanya Pak”
Pak
RT : “Ayo kita selidiki dan tangkap dia!”
Mereka pun tidak sengaja bertemu anton di
jalan.
Arfandi
: “Itu dia Anton pak yang mengedarkan narkoba”
Pak
RT : “Bagus, ayo kita sergap”
Pak
RT dan yang lain pun langsung menyergap Anton, tetapi anton lari.
Warga
2 : “Anton lari pak, ayo kita kejar!”
Pak
RT : “Ayo”
Pak
RT : “Angkat tangan!”
Anton
: “Ampun Pak, jangan tembak saya!”
Pak
RT : “Mana barang haram yang kamu simpan?”
Anton
: “Saya tidak punya Pak”
Warga
2 : “Jangan berbohong! Cepat katakan dimana!”
Anton
: “Sumpah saya tidak punya”
Warga
1 : “Coba kita geledah pak!”
Warga
2: “Ya saya setuju pak ayo kita geledah dia!”
Pak
RT : “Ayo!”
Pak
RT : “Ini apa?!!!”
Anton
: “Ini, Cuma tepung pak”
Warga
3 : “Jangan bohong”
Warga
2 : “Kalau kamu bohong saya pukul kamu!”
Anton
; “Ini sabu sabu pak”
Pak
RT : “Mengapa kamu mengedarkan narkoba ini?”
Anton
: “Saya mengedarkan narkoba karena untung memenuhi kebeutuhan hidup saya pak”
Pak
RT ; “Tapi di luar sana masih ada pejerjaan yang halal”
Anton
: “Ya pak, saya mengakui kesalahan saya”
Pak
RT : “Baiklah, kalau begitu kalian berdua akan kami tangkap ke pihak berwajib
atas dugaan menyimpan barang illegal!”
Akhirnya,
mereka berdua pun dibawa ke pihak yang berwajib. Anton diberi hukuman 10 tahun
penjara dan Arfandi di beri hukuman 1 tahun penjara dan direhabilitasi. Para
warga, pejalan kaki, dan Pak RT pun diberi penghargaan oleh badan Badan
Narkotika Nasional. Akhirnya Desa tersebut pun aman dari Narkoba dan sejahtera
sesuai dengan namanya.
EmoticonEmoticon