KENAIKAN HARGA BBM YANG MENUAI
PRO DAN KONTRA
Ahir-akhir ini kenaikan harga bbm
menuai pro dam kontra di kalangan masyarakat. Kenaikan harga bbm yang semula harganya
Rp 6.500,00 menjadi Rp 8.500,00 sangat memberatkan masyarkat miskin. Harga
kenaikan tersebut juga memiliki dampak positif yaitu dapat menghemat dana APBN
Negara. Dengan demikian kenaikan harga bbm ini menuai perdebatan di kalangan
masyarakat.
Masyarakat yang pro terhadap
kenaikan harga ini berpendapat bahwa Jika BBM tidak dinaikkan, maka akan
mengancam APBN negara yang semakin menjadi beban sehingga pembangunan
berkurang. Menurut ketua fraksi partai demokrat Jafar Hafsah mengatakan,
kenaikan BBM bersubsidi sudah tidak bisa dihindari lantaran harga minyak dunia
sudah di atas 115 dollar AS per barrel. Padahal, kata dia, asumsi harga minyak
di APBN 2012 hanya 90 dollar AS per barrel. Selain tadi dampak positif dari
kenaikan harga bbm adalah kemacetan di Indonesia semakin berkurang. Salah satu
penyebab kemacetan adalah harga bbm murah, karena dengan harga bbm yang murah
ini masyarakat bisa pergi kemana saja sehingga terjadi kemacetan. Maka harga
bbm perlu dinaikan agar Indonesia bisa bebas dari kemacetan. Dampak positif
yang ketiga adalah bbm dapat memberikan perlindungan bagi masyarakat. Menurut
Hatta Rajasa di Jakarta pengurangan subsidi BBM dilakukan untuk memberikan
perlindungan bagi masyarakat. Beliau mengatakan bahwa sekitar 70% pengguna BBM
bersubsidi adalah dari kalangan menengah ke atas. Jadi, keputusan untuk
menaikkan harga BBM sudah menjadi langkah yang tepat. Bila tak dilakukan, maka
pemerintah akan kehabisan dana APBN untuk masyarakat mampu.
Sedangkan, masyrakat yang kontra
terhadap kenaikan harga bbm berpendapat bahwa Kenaikan harga BBM akan memicu
kenaikan harga barang, termasuk kebutuhan pokok. Selanjut, kenaikan harga
barang ini akan memicu kenaikan biaya hidup lainnya, seperti sewa kontrakan.
Hal ini sangat memberatkan masyarakat. Dampak negative yang selanjutnya adalah ambruknya
usaha kecil menengah mikro (UMKM). Dalam Peraturan Presiden No. 15 Tahun 2012
Tentang Harga Jual Eceran dan Konsumen Pengguna Jenis Bahan Bakar Tertentu,
antara lain, disebutkan: pengguna BBM bersubsidi juga meliputi nelayan dan
pembudi daya ikan skala kecil, usaha pertanian kecil dengan luas maksimal 2 hektar,
usaha mikro (UMKM), dan pelayanan umum seperti krematorium. Artinya, jika BBM
dinaikkan, sektor usaha kecil ini akan ambruk.
Dampak
ketiga adalahjumlah penduduk miskin dan pengangguran akan meningkat. Seperti
data yang menunjukan bahwa pada tahun 2006 (setahun setelah kenaikan harga BBM)
jumlah orang miskin melonjak menjadi 39,05 juta (17,75%). Artinya, program BLT
saat itu tidak berhasil menekan dampak kenaikan harga BBM.
Kenaikan harga bbm ini memang banyak
menuai pro dan kontra. Masyarakat lebih cenderung kontra dengan kenaikan harga
bbm ini. Apapun keputusan yang dibuat presiden dan pemerintahannya pasti itu
keputusan yang dibuat tidak mungkin merugikan Negara dan masyarakat.
EmoticonEmoticon