AKSES INTERNET KECEPATAN TINGGI DI SELURUH DUNIA DENGAN STARLINK

 AKSES INTERNET KECEPATAN TINGGI DI SELURUH DUNIA DENGAN STARLINK

Siapa yang tak kenal Elon Musk, sosok yang visioner dalam perkembangan teknologi saat ini. Elon Musk tidak ada habis-habisnya dalam mengejutkan dunia akan ide visionernya. Sosok yang dikenal sebagai pendiri SpaceX dan Tesla ini mengejutkan dunia akan project teknologi komunikasi datanya yang bernama Starlink. Starlink ini merupakan salah satu project dari SpaceX yang diperkirakan akan mendisrupsi perkembangan teknologi komunikasi data saat ini.


(Sumber Gambar: https://www.starlink.com/)

 

Starlink adalah adalah layanan internet satelit terbaru. Starlink bertujuan untuk memberikan akses layanan internet dengan kecepatan tinggi di seluruh dunia, sehingga daerah yang terpencil pun bisa mengakses internet dengan kecepatan tinggi. Kemampuan dari Starlink ini telah mampu melewati kemampuan dari satelit internet tradisional. Karena Starlink berupa satelit, maka Starlink penggunaannya tidak dibatasi oleh infrastruktur darat. Starlink akan memberikan internet broadband kecepatan tinggi ke lokasi-lokasi di mana aksesnya tidak dapat diandalkan, mahal, atau sama sekali tidak tersedia (starlink.com, 2021).

 

Starlink sendiri diluncurkan dengan roket Falcon milik SpaceX. Jaringan satelit Starlink terdiri dari "konstelasi" lebih dari 30.000 satelit kecil yang mengelilingi dunia. Nantinya Starlink akan mengorbit pada ketinggian 550 km diatas permukaan bumi (whistleout.com, 2020). Sebagai perbandingan dimana jumlah satelit yang saat ini mengorbit di bumi berjumlah sebanyak 2.000 satelit. Tentunya jaringan yang nantinya terbentuk sangatlah banyak.


(Sumber Gambar: https://inet.detik.com/fotoinet/d-4566516/potret-peluncuran-60-satelit-internet-starlink-milik-spacex)

Tentunya teknologi komunikasi data dari Starlink ini memiliki keunggulannya tersendiri. Adapun keunggulan dari Satelit Starlink berdasarkan website resminya adalah sebagai berikut

  • Berat yang Ringan
Berat dari satelit Starlink ini sangatlah ringan. Adapun beratnya sekitar 260 kg. Satelit Starlink dilengkapi dengan desain panel datar yang ringkas yang meminimalkan volume. Dengan berat yang ringan, maka peluncuran dari satelit ini bisa dilakukan dalam jumlah yang banyak.
  • 4 Antena yang Powerfull
Setiap satelit pada Starlink dilengkapi dengan empat antena. Dengan keempat antena ini, sejumlah besar throughput dapat ditempatkan dan dialihkan dalam waktu singkat, dengan urutan biaya yang lebih rendah.
  • Sensor Navigasi
Sensor navigasi internal yang dibuat khusus memberi tahu setiap satelit lokasinya, yang membantu memungkinkan penempatan presisi dari throughput broadband.

 

(Sumber Gambar: https://www.starlink.com/)

Cara kerja dari Starlink ini adalah satelit Starlink akan mengorbit pada lokasi dekat dengan bumi untuk mengurangi latensi dan menggunakan laser untuk meningkatkan kecepatan internet. Satelit Starlink akan memancarkan sinyal internet langsung ke gerbang atau terminal pengguna di darat. Setiap satelit Starlink akan berkomunikasi dengan empat satelit lainnya menggunakan laser. Itu berarti satelit tersebut akan memancarkan data ke seluruh dunia dengan kecepatan yang hampir sama dengan kecepatan cahaya, kecepatan yang hanya bisa dicapai oleh internet fiber optic (reviews.org, 2020). Kecepatan yang dihasilkan oleh Starlink akan lebih cepat dengan latensi yang rendah. Dibandingkan dengan fiber optic, dimana biaya infrastrukturnya cukuplah besar dan juga belum lagi permasalahan mengenai terbatasnya lahan. Tentunya teknologi Starlink ini cukuplah efektif dan efisien dibandingkan dengan fiber optic.

 

Dengan segala keunggulan tersebut, Starlink sendiri memiliki kecepatan sebesar 50–150 Mbps. Dilansir dari salah satu pengguna Reddit yang mendapatkan beta tester dari Starlink, pengguna tersebut melaporkan biaya peralatan sebesar $499 atau sekitar Rp 7.046.528,00 untuk antena dan router, serta dengan harga bulanan sebesar $99 atau sekitar Rp 1.398.008,00 (reviews.org, 2020). Dibandingkan dengan di Indonesia, dimana untuk biaya langganan fiber internet dengan kecepatan 50–150 Mbps memiliki harga langganan mulai dari Rp 500.000,00. Tentunya biaya dari Starlink ini cukuplah mahal. Namun perlu diingat, bahwa penggunaan Starlink ini tidak dibatasi oleh infrastruktur darat. Jadi kita dapat menggunakan Starlink di tempat yang terpencil sekalipun di seluruh dunia dengan kecepatan yang stabil. Tentunya harga tersebut mungkin saja dapat turun sewaktu-waktu mengingat tahun ini hanya baru berupa ujicoba saja.


Sumber:

Anonim. 2021. High Speed Internet Access Across The Globe. Diakses pada tanggal 7 Januari 2021. Tersedia pada: https://www.starlink.com/

Hannula, Lauren. 2020. Starlink Internet vs. Fiber Internet. Diakses pada tanggal 7 Januari 2021. Tersedia pada: https://www.whistleout.com/Internet/Guides/fiber-internet-vs-starlink-satellite-internet?/

McNally, Catherine. 2020. SpaceX Starlink Satellite Internet Update 2021. Diakses pada tanggal 8 Januari 2021. Tersedia pada: https://www.reviews.org/internet-service/spacex-starlink-satellite-internet-review/


Nama: I Komang Tryana Mertayasa

NIM: 1908561044

Kelas: C


Mata Kuliah Komunikasi Data dan Jaringan Komputer

Dosen: I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan, S.Kom., M.Cs.


Program Studi Informatika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Udayana